Aku Ingin Makan Nasi Jumatan Lagi

by - April 03, 2020


Hai para Mamang dan para Mamangi! Gimana kabar kalian? Gimana aktivitas kalian? Normalkah? Atau sama kayak aku yang nggak normal? Aku pengen curhat ketidaknormalan ini di artikel yang sama-sama aneh ini. Kalau aktivitas kalian nggak normal sama kayak aku, berarti kita curhat bareng atau ini mewakili perasaan kalian.

Oke oke, kita mulai cerita ketidaknormalan ini dengan  berapa kisah. Salah satu yang paling aneh adalah aku jadi rajin ngerjain tugas, padahal kalau kalian tahu ni ya, aku paling anti sama nugas, senangnya ya ngomong di kelas aja, nggak lebih. Tentu dengan omongan yang berfaedah.

Sekarang aja nih ya, bisa dihitung kalau aku setiap harinya harus menatap layar setidaknya 16 jam. Kan bisa buta kalau gini terus. Kalau biasanya mah, layar laptop buat nonton film aja. Eh sekarang malah nggak, ngerjain tugas sampai kelenger.

Itu masih belum seberapa, banyak hal yang tentunya sangat keluar dari kebiasaanku. Salah satunya kegiatanku di hari Jumat bersama para Mamang HPI-B4.

Jumatku Benar-benar Berjalan Tidak Normal

Salah satu yang paling berdampak dari kebiasaanku yang biasanya adalah aktivitasku di hari Jumat. Iya, biasanya di hari Jumat, aku melakukan banyak hal yang sangat berfaedah, salah satunya cari makan di masjid-masjid terdekat kampus, wkwkwk.

Sejak adanya anjuran pemerintah tentang pengurangan aktivitas ibadah yang berkerumun, khususnya shalat Jumat berjamaah, saya tidak lagi makan nasi dengan lauk aneka ragam di masjid-masjid.

Ini kisah normalku di hari Jumat seperti biasanya. Kalau kemaren-kemaren nih, sebelum adanya pandemi ini, aku harus berpacu dengan waktu agar sampai ke kampus nggak dalam keadaan telat, bangun pagi sebelum matahari terbit. Sekarang mah beda, bangun-bangun sudah jam 8 aja, hahaha.

Terlepas dari pro dan kontra peniadaan sementara ibadah shalat Jumat berjamaah di masjid, aku sendiri merasakan hal yang benar-benar berbeda. Normalnya, jam setengah delapan pagi aku berangkat kuliah sampai akan Dzuhur dan dilanjutkan shalat Jumat berjamaah di masjid yang ada nasinya bersama kawan-kawanku yang lain.

Aku rindu nasi di Masjid BPI, Masjid Pandana Merdeka, bahkan aku rindu nasi dan lauk pauk di Masjid BSB. Biasanya nih, aku berpetualang mencari nasi bersama kawan HPI-ku yang tergabung di Jam'iyyah Istiqomah Safari Masjid Jumatan Area Semarang.

Sekarang, jangankan nyari nasi gratisan, buat shalat jamaah Jumat aja sudah nggak ada. Ya maklum, semua ini bentuk ikhtiar kita dalam memutus penularan pandemi Covid-19 ini.

Semoga Ketidaknormalan Ini Segera Berakhir

Mungkin aja, ibadah yang sifatnya melibatkan banyak orang sudah dikurangi. Akan tetapi, jangan sampai kegiatan-kegiatan keagamaan lainnya yang bisa dikerjakan sendiri nggak sampai hilang ya mang/mangi!

Kalian tingkatkan iman dan imun, perbarui informasi tentang pandemi Covid-19 ini, kurangi aktivitas di luar rumah kalau nggak penting-penting amat, dan yang terpenting adalah kita harus saling memberi semangat.

Sekarang sudah masuk bulan Sya'ban, sekitar 20 hari lagi masuk bulan Ramadhan. Kita tidak ingin shalat Tarawih sama nasibnya dengan shalat Jumat yang sekarang.

Kita ingin bahagia dalam menyambut bulan puasa, kita juga sama-sama ingin merayakan Idul Fitri dengan semarak penuh kebahagiaan, dan tidak banyak dari kita yang ingin mudik serta liburan kan?

Banyak-banyaklah berdoa, tetap positive thinking, jangan sebar ketakutan dan kekhawatiran, semoga badai ini lekas berlalu. Kalau sudah berlalu, kita bisa happy-happy bareng, hunting bareng, dan nongkrong bareng lagi.

Bisa saja di saat kayak gini, nasi shalat Jumat nggak ada, tapi harapan buat dapetin nasi buka puasa di masjid-masjid terdekat masih terbuka lebar, hahaha. Bismillah!


Baca juga: 


You May Also Like

0 komentar

Pages