Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Media Pembelajaran
A. PENDAHULUAN
Istilah media berasal dari bahasa Latin yaitu medius
yang berarti tengah, perantara, atau pengantar. Dalam bahasa Arab, media
adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan (Susilo & Susanto,
2018, p. 108). Musfiqon menyatakan bahwa media pembelajaran dapat didefinisikan sebagai alat bantu
berupa fisik maupun nonfisik yang sengaja digunakan sebagai perantara antara
guru dan siswa dalam memahami materi pembelajaran agar lebih efektif dan
efisien. Kristanto menambahkan, media pembelajaran adalah segala sesuatu yang
dapat membawa pesan untuk pencapaian tujuan pembelajaran (Ayuningdyah & Khotimah, 2018, p. 2). Dari beberapa pengertian media tersebut, dapat disimpulkan bahwa media adalah
sebuah sarana yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan pesan pembelajaran
untuk merangsang kegiatan belajar peserta didik.
Dalam pembelajaran guru harus mampu menciptakan situasi
dan kondisi yang menarik dalam pembelajaran, salah satunya yaitu dengan memilih
media pembelajaran yang tepat dalam mengajar untuk membuat siswa lebih cepat
dalam memahami materi dan tidak hanya terpaku pada konsep serta materi yang
dibaca di buku, tetapi dituntut untuk dapat menghubungkan apa yang diperoleh di
kelas dengan objek nyata yang ada di lingkungan, sehingga ditemukan hasil yang
memuaskan pada masalah tersebut. Pemakaian media pembelajaran dalam proses
belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru dan
membangkitkan motivasi rangsangan kegiatan belajar siswa. Dalam proses belajar
mengajar, seharusnya siswa tidak hanya belajar dalam ruang saja yang penuh
teori tetapi juga harus belajar di luar ruangan yaitu lapangan. Hal ini
dilakukan untuk meningkatkan pengalaman dan pemahaman siswa dalam menyerap ilmu
pengetahuan (Nurhidayat, 2018, p.
506).
Keuntungan memanfaatkan media lingkungan diantaranya adalah sebagai berikut:
- Menghemat biaya, sebab memanfaatkan benda-benda yang telah ada di lingkungan.
- Memberikan pengalaman yang nyata kepada peserta didik, pelajaran menjadi lebih konkrit, tidak verbalistik.
- Benda-benda yang berasal dari lingkungan peserta didik, akan sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik. Hal tersebut sesuai dengan konsep pembelajaran kontekstual (contextual learning).
- Pelajaran lebih aplikatif, materi belajar yang diperoleh peserta didik melalui media lingkungan kemungkinan besar akan dapat diaplikasikan langsung, karena peserta didik akan sering menemui benda-benda atau peristiwa serupa dalam kehidupannya sehari-hari.
- Media lingkungan memberikan pengalaman langsung kepada peserta didik.
- Dengan media lingkungan, peserta didik dapat berinteraksi secara langsung dengan benda, lokasi atau peristiwa sesungguhnya secara alamiah.
- Lebih komunikatif, sebab benda dan peristiwa yang ada dilingkungan peserta didik biasanya mudah dicerna oleh peserta didik, dibandingkan dengan media yang dikemas atau didesain (A R Bethan, 2018, p. 21).
Pemilihan lingkungan sekitar sebagai media pembelajaran untuk sumber belajar dan sarana belajar bagi peserta didik tetap mengacu pada karakteristik serta tugas perkembangan peserta didik sehingga penggunaan dan pemanfaatan media pembelajaran dapat memperoleh hasil optimal. Media lingkungan dapat membantu dan mempermudah proses pembelajaran peserta didik diantaranya:
- Pengalaman langsung yaitu peserta didik berhubungan lansung dengan objek yang di pelajari tampa menggunakan perantara.
- Observasi yaitu pengalaman peninjauan secara cermat yang di lakukan oleh peserta didik.
- Partisipasi pengalaman yang di peroleh melalui situasi kegiatan menggunakan skenario yang sesuai dengan tujuan pembelajaran (Ifrianti & Emilia, 2016, pp. 3–4).
Segala hal yang terdapat di lingkungan
sekitar kita dapat dijadikan sebagai media pembelajaran yang baik, hanya saja
tidak semua pengajar mengetahui bagaimana memanfaatkan lingkungan yang tersedia
sebagai media pembelajaran. Maka dari itu, penting kiranya untuk mengkaji
bagaimana cara pemanfaatan lingkungan sebagai media pembelajaran. Hasil dari
kajian ini diharapkan mampu mendorong para pendidik supaya dapat memanfaatkan
lingkungan sebagai media pembelajaran dengan baik.
B. METODE
Penulisan artiker ini adalah hasil
dari studi pustaka (library research). Studi pustaka dilakukan dengan cara
mempelajari dan mengumpulkan jurnal-jurnal online dan skripsi dari yang
terbaru. Metode pengumpulan data ini menggunakan metode eksploratif, yaitu
dengan menganalisis jurnal-jurnal ilmiah dan skripsi yang berkaitan dengan
pengertian lingkungan, ragam media pembelajaran di lingkungan sekolah,
lingkungan rumah, dan juga lingkungan masyarakat.
Sedangkan teknik analisis data yang
diterapkan pada artikel ini adalah analisi isi, yaitu dengan mengkaji berbagai pemikiran tokoh dalam berbagai sumber
referensi untuk menemukan konsep yang utuh tentang pemanfaatan lingkungan
sebagai media pembelajaran (Batubara & Supena,
2018, p. 142)
C. HASIL
DAN PEMBAHASAN
1. Pengertian
Lingkungan
Lingkungan adalah
kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan
sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, dan mineral serta flora dan
fauna
yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang
meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan
fisik tersebut (Azhar, n.d., p. 1). Lingkungan juga berarti keseluruhan atau setiap aspek
dan gejala fisik dan sosial kultural yang mempengaruhi individu (Sofiyan, 2018, p. 117).
Sebagai makhluk hidup, anak selain berinteraksi dengan orang atau manusia
lain mereka juga berinteraksi dengan sejumlah makhluk hidup lainnya dan
benda-benda mati. Makhluk hidup tersebut antara lain adalah berbagai tumbuhan
dan hewan, sedangkan benda-benda mati antara lain udara, air, dan tanah. Manusia
merupakan salah satu anggota di dalam lingkungan hidup yang berperan penting
dalam kelangsungan jalinan hubungan yang terdapat dalam sistem tersebut (Erwin, 2019, p. 63).
Lingkungan merupakan
sumber belajar yang banyak berpengaruh terhadap proses pembelajaran yang
berlangsung. Lingkungan merupakan bagian dari manusia khususnya bagi peserta
didik untuk hidup dan berinteraksi dengan sesamanya. Lingkungan yang ada di
sekitar anak-anak merupakan salah satu sumber belajar dan media yang dapat digunakan dalam proses
pembelajaran. Dan apabila seorang guru mengajar dengan memanfaatkan lingkungan
sebagai sumber belajar maka akan lebih bermakna karena para siswa dihadapkan
pada kenyataan dan peristiwa yang sebenarnya (Ikhsan, Sulaiman, &
Ruslan, 2017, p. 1).
Lingkungan pendidikan merupakan tempat manusia berinteraksi sehingga kemampuannya dapat terus dikembangkan ke arah yang lebih baik lagi. Jenis lingkungan pendidikan yang paling besar memberikan pengaruh terhadap kemampuan dan pengalaman manusia yaitu, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat (biasa disebut sebagai tri pusat pendidikan). Ketiganya merupakan media bagi manusia untuk melakukan sosialisasi. Dalam bersosialisasi setiap individu mempelajari kebiasaan, sikap, ide-ide, pola-pola nilai dan tingkah laku, dan standar tingkah laku dalam keluarga, sekolah dan masyarakat (Diana, 2019, p. 13).
Tujuan memanfaatkan
lingkungan sekitar yaitu agar pembelajaran yang berlangsung tidak membosankan
dan siswa lebih paham benda-benda yang ada di sekitar lingkungan sekolah.
Karena dengan membawa siswa langsung ketempatnya siswa akan lebih memahami
apa-apa saja yang ada di lingkungan sekolah tersebut dan manfaat lingkungan
sekolahnya. Siswa tidak hanya belajar dengan teori tetapi langsung melihat
benda sekitar (Ikhsan et al., 2017, p.
2).
1.
Ragam Media Pembelajaran di Lingkungan Sekolah
Lingkungan
sekolah adalah seluruh komponen atau bagian yang terdapat di dalam sekolah, dimana
seluruh komponen dan bagian tersebut ikut berpengaruh dan menunjang proses pendidikan
(Susanti & Anafiah,
2019, p. 148). Lingkungan sekolah juga merupakan
tempat bagi siswa, guru dan warga sekolah melakukan aktivitas (Harahap, 2018, p. 181).
Lingkungan
alam sekolah dapat memberikan fungsi sebagai media pembelajaran dapat diketahui
berdasarkan adanya kelebihan media dan hambatan yang mungkin timbul dalam
proses pembelajaran (Ikhsan et al., 2017, p.
102). Lingkungan alam sekolah baik untuk diterapkan
sebagai media pembelajaran karena di lingkungan sekolah adalah suatu kesatuan
ruang dalam lembaga pendidikan formal yang dapat memberikan pengaruh
pembentukan sikap dan pemgembangan potensi (Kahar, 2017, p. 4).
2.
Ragam Media Pembelajaran di Lingkungan Rumah
Lingkungan rumah dapat dimanfaatkan sebagai media
pembelajaran. Lingkungan rumah
merupakan lingkungan pertama seseorang dalam kehidupan manusia, tempat
seseorang melakukan proses pembelajaran dan menyatakan diri sebagai manusia
sosial di dalam hubungan interaksi dengan kelompoknya (Septiawan, Helmy, &
Taqwa, 2019, p. 92). Lingkungan rumah adalah
segala sesuatu yang berada di dalam rumah (Hadi, 2018, p. 28), yaitu meliputi anggota keluarga, benda-benda di dalam rumah, hewan,
tanaman, dan kondisi di dalam rumah.
3.
Ragam Media Pembelajaran di Lingkungan Masyarakat
Lingkungan
Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang secara relative, yang secara bersama-sama
cukup lama, yang mendiami suatu wilayah tertentu, memiliki kebudayaan yang
sama, dan melakukan sebagian besar kegiatannya dalam kelompok tersebut (Utami, Hasyim, &
Nurmalisa, 2013, p. 7). Lingkungan masyarakat
atau sosial sebagai media pembelajaran berkenaan dengan interaksi manusia dalam
kehidupan bermasyarakat, seperti kegiatan organisasi sosial, adat istiadat,
mata pencaharian, kebudayaan, pendidikan, kependudukan, struktur pemerintahan,
agama, dan sistem nilai (A R Bethan, 2018, p. 23).
D. PENUTUP
Berdasarkan pembahasan di atas, penulis mengambil beberapa kesimpulan
sebagai berikut:
1. Lingkungan dapat dimanfaatkan sebagai media
pembalajaran yang efektif.
2. Dengan pemanfaatan lingkungan sebagai media
pembelajaran memberikan banyak manfaat bagi peserta didik dan guru.
3. Ada tiga jenis ragam lingkungan yang dapat
dimanfaatkan sebagai media pembelajaran, yaitu: lingkungan sekolah, lingkungan
rumah, dan lingkungan masyarakat.
4. Di dalam setiap lingkungan terdapat berbagai media
yang berbeda dan membatu dalam proses pembelajaran.
0 komentar