Kawan Condrodimuko-ku Memang Jangkrik Semua!

by - April 12, 2020


Beberapa hari belakangan ini, grup WhatsApp Condrodimuko makin rame aja. Rame dengan chat yang hampir tiga perempatnya nggak penting, dan seperempat sisanya nggak penting-penting amat.

Kalau nggak salah sih, grup itu mulai rame banget pas seminggu yang lalu sih. Memang biasanya rame, hanya saja mungkin chat yang tertimbun tak terbaca di kisaran 30-an pesan aja.

Berbeda dengan seminggu terakhir ini, temanku jadi bajingan semua dengan beberapa bully-an yang nggak jelas tapi jenaka.

Aku sendiri salah satu yang jadi korban bully pertama di seminggu terakhir ini di chat grup Condrodimuko. Aku kena bully karena pas Nanda ulang tahun, aku ngucapin selamat ulang tahun, tapi ngucapinnya ke Eko yang merupakan sahabat dekat Nanda.

Aku ngucapin "Selamat Ulang Tahun Eko" dengan menge-tag foto berdua Nanda dan Eko yang Affan kirim di grup. Hari itu memang sial bagiku, aku bahkan di-bully habis-habisan sampai Dzuhur. Jangkrik tenan!

Foto Lawas Facebook Jadi Aib

Awalnya hanya aku korban bully-an di grup itu pagi-pagi, aku dikira nggak berani ngucapin selamat ulang tahun ke Nanda sama segerombolan para jancok yang ada di grup, saling kick satu sama lain, saling ngatain cewek dan cowok, dan yang paling puncak dari sekian bully-an adalah Ayu membagikan foto lawas Facebook-ku ke grup Condrodimuko.

Bukan hanya aku yag dibagikan foto aibnya, hampir semua orang yang ada di grup rata fotonya dibagikan di grup. Kan tolol banget sih, bisa-bisanya coba nyari foto lawas di Facebook pribadi kawan yang lain.

Ngomongin foto Facebook itu sih gak ada habisnya. Coba bayangin aja, dengan foto zaman dahulu dengan pose kayak kodok, pipi ditembemin, mata disipitin, bagi yang cowok model rambutnya aneh, bagi yang cewek kerudungnya disumpel sana sini ditekuk atas bawah samping kanan kiri, ditambah lagi dengan fotonya pake filter kamera jahat. Jadi geli aku lihatnya, hahaha.

Sebagian sih menganggap aib dan memalukan, tapi sebagian lain menganggapnya sebuah kenangan indah. Jadi gini, jika kita melihat foto dari sudut pandang style dan pose sekarang sama yang dulu, foto itu terasa memalukan. Tapi jika foto itu ditilik dari seberapa kenangan yang terabadikan di foto, foto lawas itu malah jadi suatu hal yang membanggakan, bahkan merupakan keindahan dari sebuah kenangan.

So, kita bisa tilik foto lawas Facebook yang dibagikan di grup Condrodimuko ada plus minus-nya. Tapi memang, kawanku di Condrodimuko memang jangkrik semua, wkwkwk.

Bahkan, Aib Itu Dibuatkan Video Kompilasi Foto

Entah, siapa yang punya ide tolol itu, dan siapa juga yang buat. Bisa-bisanya foto aib itu dijadikan bahan lelucon dalam sebuah video. Dan bahkan di-upload ke IG TV Condrodimuko. Bagi kalian yang ngebet banget kepo pengen nonton, bisa simak videonya di link yang tertera di bawah!


Kata Pajri yang jelek itu, video tersebut adalah video terniat. Gimana nggak terniat coba, mulai dari menyisir satu per satu foto lawas Facebook yang entah bagaimana cara nyarinya, ngerekap semua anak Condrodimuko sebanyak foto yang bisa dibagikan, sampai dijadikan sebuah video dengan latar musik yang menjengkelkan.

Jujur, melihat video itu rasanya campur aduk, senang, lucu, ngakak, benci, jijik, dan geli. Belum lagi lihat wajah-wajah aneh kawan Condrodimuko-ku saat masih belum tahu apa itu baper, hahaha.

Kalau banyak para geng, organisasi, perkumpulan atau geng teman kelas reunian yang bikin video TikTok mukena dan peci, kita Condrodimuko mah beda, foto aib jadi konten video walaupun rasanya pengen nginjek muka orang yang bikin video itu, wkwkwk.

Aku Tahu, Kalau Kalian Saling Rindu

Di balik semua ketololan dan kekonyolan para kawanku yang terkumpul dalam anggota Condrodimuko itu, sebenarnya ada hal yang sedikit memang terasa bagiku.

Iya, rindu. Ternyata bukan cuma aku aja yang rindu semua orang di UIN. Aku yakin, semua kawan Condrodimuko-ku punya rasa yang sama sepertiku, merindu. Bukan lebay atau alay aku lho ya!

Yang awalnya chat grup itu sepi kayak kuburan karena sering bertemu di kampus. Sekarang minimal seratus chat tertimbun saat wabah melanda dan kampus diliburkan.

Ini nggak berlebihan sih kalau memang dikatakan kawan-kawanku saling rindu. Bayangkan aja, selama lebih dari tiga minggu nggak ngumpul dan nggak saling ketemu, wajar aja rindu. Yang nggak wajar itu hanya satu, ngumpulin foto lawas Facebook buat bahan bully-an, kan bajingan!

Di akhir tulisan ini, aku hanya ingin nyampain sedikit aja sih. Ayo kita saling kuat menguatkan, pandanglah dengan cinta tapi jangan baper, kita lalui bersama lagi dengan bergandengan tangan. Mungkin aja sekarang kita terhitung jarak, berjauhan, tidak saling bertemu dan tidak bertegur sapa. Tapi, kita tetap satu sahabat, sahabat Condrodimuko.


I love You.
Aku sayang kalian.
Eson lebur ka bekna kabbhi.
Engkok tresna ka be'en kabbhi.
Aku tresno karo koe.



Baca juga: 

You May Also Like

2 komentar

Pages